Waktu Senggang + Uang Satu Juta = Bali


Jika anda punya uang pas-pasan dan memiliki waktu sangat senggang seperti saya, lari lah ke Bali barang sejenak. Akan lebih baik lagi jika anda punya kerabat atau teman yang berdomisili di Pulau Dewata ini. Selain kemungkinan mendapat keringanan dalam biaya akomodasi, waktu anda akan lebih efisien selama di Bali karena sekaligus mendapatkan guide gratis.

Berikut rincian biaya meliputi transportasi yang saya tempuh dari Yogyakarta menuju Denpasar(Bali), sewa motor, penginapan, dan HTM

Yogyakarta – Banyuwangi                                       : Kereta Sritanjung               Rp 35.000,-
Banyuwangi(Ketapang) – Denpasar                         : Bus Akasasri                      Rp 25.000,-**
Denpasar – Kuta                                                     : Carter angkot                     Rp 100.000,-*
Sewa Motor                                                            : Rp 50.000,-/day
Penginapan                                                              : Rp 100.000,-/2 orang/malam

HTM…
Garuda Wisnu Kencana                                            : Rp 25.000,-
Pura Uluwatu                                                            : Rp 3.000,-
Monkey Forest                                                         : Bisa free, bisa Rp 20.000,-
Danau Batur                                                              : Rp 10.000,-
Pantai Sanur                                                              : Free
Tanah Lot                                                                  : Motor Rp 2.000,- Orangnya Rp 7.500,-
Pantai Kuta                                                                : Free

*Karena kami bersepuluh, maka satu orang dikenakan biaya Rp 10.000,- untuk carter angkot.
** Jika bus anda tidak mengakomodir tiket penyeberangan, biaya menyeberang Ketapang - Gilimanuk Rp 6.000,-

Perjalanan Yogyakarta – Banyuwangi memakan waktu 14 – 15 jam. Kereta Sri tanjung beranjak dari stasiun Lempuyangan Yogyakarta dengan jadwal kereta pukul 7.28 WIB. Akan tetapi kereta ekonomi ini tidak akan berangkat sebelum kereta ekonomi Bengawan dari Jakarta merapat ke stasiun tersebut. Saat itu kereta berangkat pukul 8.25 WIB, dan tiba di stasiun Banyuwangi Baru hampir tengah malam.

Anda akan menemui banyak penjual asongan di sepanjang perjalanan. Dari penjual lanting, potongan kuku, mainan anak-anak, bahkan burung hantu pun dapat anda temui. Harga lanting semakin ke timur akan semakin mahal karena asalnya sendiri dari Kebumen, maka wajarlah ada kenaikan harga. Di daerah sepanjang Ngawi hingga Pasuruan ramai sekali penjual hewan-hewan liar. Ini dikarenakan daerah tersebut terdapat hutan-hutan jati(kata nyonyahe). (Teman seperjalanan saya, ayong*, sempat membeli burung hantu yang dinamakannya Jojom 2. Dengan harga Rp 20.000,- ini masih sangat bisa untuk ditawar dengan harga lebih rendah. Tapi apa daya ayong pasrah.) 
*Badannya gedhe bener, tapi kalo masalah nawar mendadak lunak.

Kereta Sri Tanjung akan berhenti di stasiun Gubeng Surabaya untuk mengganti lokomotif dan akan berhenti cukup lama. Selanjutnya kereta akan melewati lokasi semburan lumpur Lapindo. Agak berbau telur busuk jika melewati daerah ini. Setelah lokasi tersebut di kanan dan kiri rel sering sekali nampak pemandangan tanah pekuburan. Tengah malam di depan stasiun Banyuwangi Baru banyak banci. Jika anda lelaki berbadan besar seperti ayong berhati-hatilah, banci sangat suka.

Berjalan keluar dari stasiun ke arah pelabuhan Ketapang, akan banyak anda temui bus dengan jurusan terminal Ubung(Denpasar). Bus dengan sheet 3 – 2, dan tanpa AC. Harga Rp 25.000,- yang kami dapatkan bukanlah harga paten. Itu adalah harga debat antara Sinaga dengan bang sopir. Jadi? Pandai-pandailah dalam bernegosiasi. Hidup sinagalapet! 

Begitu bus memasuki kapal dan mematikan mesinnya, kami menuju mushola yang terdapat di kapal ini untuk menjama’ sholat maghrib dan isya’. Penyeberangan hanya berlalu sekitar 30 menit sampai satu jam. Pergilah ke bagian deck kapal dan menikmati angin malam yang lumayan kencang, jika beruntung anda bisa meminta untuk masuk ke bagian kendali kemudi kapal. Meskipun dengan jelas tertera ‘dilarang masuk’.

Sesampai di Gilimanuk akan selalu diadakan pemeriksaan KTP(kartu identitas lain bisa, seperti SIM), kabarnya orang yang kedapatan tidak memiliki kartu identitas diperintahkan untuk kembali. (Nggak tau sih, saya enggak nyoba juga.) Perjalanan panjang dari Gilimanuk menuju Denpasar, memakan waktu cukup lama. Adzan subuh terdengar tidak lama setelah kami sampai di terminal Ubung Denpasar.

Denpasar – Kuta dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Ada alternatif lain selain menyewa angkot. Ada trayek angkot menuju Kuta. Hanya saja alternatif ini mengharuskan anda 2 kali naik, dan transit di wilayah Tegal dulu baru kemudian melanjutkan ke Kuta. Saya menemui hampir semua angkot berwarna biru, ternyata yang membedakan adalah warna garis pada badan mobil angkot ini(koreksi saya jika saya salah J ).

(Penginapan dan Transportasi di Bali)
Kuta, gang Poppies Lane II. (katanya sih)Di sinilah sentra penginapan murah bagi para backpacker. Penginapan yang sangat terkenal dengan tarif kamar Rp 50.000,-/2 orang/malam adalah Arthawan. Saya dan seluruh teman seperjalanan tidak menginap di tempat tersebut lantaran penuh. Kami menginap di Mekar Jaya, tarifnya dua kali lipat. Keuntungan memilih tempat ini(Mekar Jaya), begitu keluar langsung ketemu tempat penyewaan motor. Memang di Bali sangat mudah menemui tempat penyewaan motor sih. Mayoritas motor yang disewakan adalah motor matic.

Hal yang menarik dari tempat rental motor di sini, tidak hanya menyewakan motor saja. Ada ‘perpustakaan’ yang dikelola oleh pemilik yang sama. Tempat ini melayani penukaran dan penjualan buku. Anda bisa menemui buku dengan berbagai bahasa, bahkan terbilang jarang buku dengan bahasa Indonesia di deretan rak yang saya temui. Oya! Anda bisa meminta atau membeli brosur dengan peta yang dipajang di depan rental. Hati-hati, brosur tersebut ada yang memang disediakan gratis dan ada juga yang dijual. Mintalah untuk dijelaskan rute menuju tempat wisata yang ingin anda kunjungi. Atau lebih baik, mintalah teman anda yang berdomisili Bali, atau berkuliah di Sekolah Pariwisata di Bali, untuk menunjukkan jalan. Itu akan lebih menghemat waktu.

(Destinasi)
Hari Pertama

Pura Uluwatu
Mengutip dari blog sanda,
Sampai juga di Pura Luhur Uluwatu.

“This temple is one of several important temples to the spirits of the sea along the south coast of Bali. It’s one of the seafront temples beside Tanah Lot, Rambut Siwi, and Pura Sakenan. The temple is perched precipitously on the southwestern tip of peninsula, atop cliffs that drop straight into the pounding surf” (lonely planet page 132).
“For the Balinese, Pura Tanah Lot is one of the most important and venerated sea temples. Like Pura Luhur Uluwatu, at the tip of the southern Bukit Peninsula, and Pura Rambut Siwi to the west. Its said that each of the ‘sea temples’ was intended to be within sight of the next, so they formed a chain along Bali’s southwestern coast-from Pura Tanah Lot you can usually see the cliffs top site of Pura Uluwatu far to the south, and the long sweep of sea shore west to Perancak, near Negara” (lonely planet page 272)."



Berbagai macam gaya...
Pakai sarung, padahal celana kita lebih
dari selutut.
Wow, seandainya saya tuntas baca buku itu sebelum sampai di Bali, pasti kekaguman saya jauh lebih besar. Bayangkan, orang jaman Majapahit udah bisa mbangun arsitektur se-mikir itu dan se-keren itu. Dari salah satu Pura Laut tersebut, kita bisa melihat Pura Laut di seberang lho katanya… Padahal jaraknya puluhan kilometer. Semacam benteng terluar selatan Pulau Bali lah.

Tahu begini, kami nggak hanya foto-foto doang (lha memang mau ngapain lagi yak?). Setidaknya kami bisa merinding disko kalau bisa lihat Tanah Lot dari kejauhan begini. Sedihnyooo."


Biaya masuk pura uluwatu hanya Rp 3.000,-. Pengunjung diharapkan berpakaian rapi dan pantas. Karena ini tempat sakral, pengunjung harus mengenakan kain mirip selendang kecil yang diikatkan di pinggang, untuk yang bercelana pendek juga dianjurkan memakai selendang yang lebih lebar sebagai sarung.

Monkey Forest
HTM monkey forest Rp 20.000,- dan ada yang jualan pisang di sana jika anda berniat mulia memberi makan monkey-monkey liar. Ada jalan cukup untuk dilalui motor yang meniti pinggiran tempat ini jika anda sayang dengan dua puluh anda.

Pantai Dreamland
Kami mengunjungi pantai dreamland yang bersih tapi ramai. Ombak di sini besar, beberapa surfer memanjakan diri di sini. Ada juga yang melakukan recording di pantai kala itu, entah untuk kepentingan apa. Awalnya saya sempat mengira ayu ting-ting. Saya lupa deh bayar ato enggak masuk ke komplek New Kuta B**ch ini.

Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana adalah tempat dimana anda bisa menyaksikan cita-cita besar membangun patung yang akan melebihi icon paman sam, yakni patung liberty. Biaya masuk Rp 25.000,- dan agaknya pada complain mahal. Menurut saya sih worthed. J
Ada bermacam suguhan tari-tarian di amphi theater GWK. Pukul 18.00 WITA,tarian Kecak mulai disuguhkan. Sebenarnya ada performance sebelumnya, tapi saya lupa tari apa, dan kami nggak nonton jugak. Saya terkesan dengan tari kecaknya. (Meskipun kata iwan biasa aja sih.) Pilih lah duduk di deretan paling depan, jika beruntung anda akan diajak turut berpartisipasi(berarti saya sial dong). Lebih nampol aja kalo duduknya di depan. Dan kalau anda cukup tidak tau malu seperti Jojom, bisa ngeloyor aja ke depan ikut nari. Penonton biasanya mengajak para penari berfoto seusai pertunjukan.

Hari Kedua

Berikut beberapa twit saya tentang hari ke-2

day 2 Bali-ing, CUMA ke danau batur. iya sih satu destinasi aja, tapi indahnya subhanallah yah!”
“Danau batur terletak di kawasan wisata kintamani, kalo ketauan tampang turis, bayar di pertigaan loket menuju danau.”
“Lupa deh bayarnya berapa, 10k kayaknya”

Danau Batur sangat jauh dari Kuta, pantat tepos terbayar dengan indahnya pemandangan kawasan wisata Kintamani. Danau Batur adalah danau vulkanik. Sempat aktif beberapa bulan sebelum kedatangan saya ke sana oktober lalu. Kata seorang ibu yang memiliki warung di sekitar danau dan berdomisili asli di situ, saat danau aktif warnanya berubah-ubah. “Jadi bagus warnanya, tapi ikan-ikan mati.” Tutur bu kadek(jika mengikuti teori hipotesis sanda, nama beliau bu kadek).
Desa Trunyan terlihat dari tempat kami berhenti di warung bu kadek, beliau sempat menambahkan bahwa biaya perahu(speed boat) untuk menyeberang normalnya adalah Rp 500.000,- berapapun orangnya.

Hari Ketiga

Pantai Sanur
Sunrise sangat indah di pantai Sanur, sepi sekali. Hanya beberapa bapak-bapak yang mempersiapkan amunisi divingnya. Sangaaaat indah sunrise di sini, meskipun pantainya sudah agak kotor. Saksikan sendiri dan anda akan tahu yang saya maksud.

Tanah Lot
Agak pasang jika pagi, dan anda tidak bisa masuk jika ada upacara di sana. Yang namanya batu karang memang tajam, hati-hati saja jika anda me-labil di sana. Lecet-lecet.

Pantai Kuta
Kalo mau liat sunset katanya sih di sini. Entahlah, kami nggak nyunset di sini. Padahal deket.

Erlangga
Sentra oleh-oleh yang katanya murmer alias murah meriah. Selama ini pasar tradisional Sukowati lebih menggaung namanya daripada Erlangga. Jika anda malas menawar(biasanya cowok-cowok), anda bisa datang ke toko ini. Semua barang yang dijual sudah ber-tag dengan harga yang lumayan miring. (Saya kalap banget kalo belanja oleh-oleh! Habis lebih dari Rp 300.000,-!)

Dari Erlangga kami langsung menuju terminal Ubung. Belum sempat angkot yang kami carter berhenti, calo-calo sudah masuk ke angkot dan berteriak sana-sini. FYI, calo di terminal ini sangat ganas. Anda akan diikuti kemana pun anda pergi.

Ngongkos pulang;

Carter Kuta - Erlangga                                                      : Rp 100.000,-
Carter Erlangga - Ubung                                                    : @ Rp. 7.000,- (ber-9)
Ubung - Gili manuk (nggak nyampe Ketapang)                   : Rp (LUPA)
Gili manuk - Ketapang                                                       : Rp 6.000,-

Demikian beberapa tempat yang kami tuju dan rincian biaya serta sedikit bumbu cerita. Perjalanan dengan destinasi yang sama bisa berkesan berbeda dengan teman seperjalanan yang berbeda.

Terima kasih kepada,

Ahmad atas kasur yang super PW(yang nggak dapet kasur nggak usah senewen), super-delicious-hot-tea, dan sarapannya.

Mbak Lia yang sudah menemani me-wanita, dan ilang bross-nya, miyanhae.

Sando yang nyobain semua potongan kuku di kereta.

Gugun yang sangat menyebalkan dan giat sekali 'ngece'.

(oom) Dio yang membawa serta Lia. 

Jombang yang menambah aroma kehomoan di rombongan.

Dedi yang ampe juling liat 'lonely planet'.

Iwan yang sudah sabar mengojek 3 hari.

Ayong yang udah pasrah nggak mau nawar.

Rifkik yang ngikut ke Bukit Bintang.

Sayyyyyang kalian. Terima kasiiiiih. :) :D

Cup Muah!


Tangan saya gatel  ingin menulis tentang M-net music award. Korean artist and singer, group and solo. Not about the overall event, more about their attitude in greeting someone.

I tell you what, mereka sangat amat njawani. ‘Mereka’ refers to all Korean artist and singer who accept the awards or deliver to the winners indeed. Mengapa saya beranggapan demikian? They do bow or shake hand, not cipika-cipiki. Sweet!

Orang Indonesia yang dalam catatan sama-sama terhitung sebagai Negara Timur sudah mulai luntur unggah-ungguhnya. Lihat saja, dalam suatu ajang penghargaan yang dihelat hampir semua artis yang mendapatkan penghargaan, atau sebutlah yang lebih sering, menjadi tamu dari sebuah talkshow tidak jarang melakukan ritual cipika-cipiki tersebut. Bukannya jabat tangan malah langsung main sosor menyodorkan pipi. Bahkan manusia biasa pun di Indonesia…

Sementara di Korea? Artis saja hanya sebatas menunduk dan berjabat tangan. Sopan dan enak dilihat. Ya mungkin hanya untuk kepentingan recording sih. Entah aslinya budaya di sana seperti apa. Karena setau saya pun di reality show Korea tidak ada pelestarian cipika-cipiki. Tapi ya, di Mnet music award ini ada kiss performance jugak sih tiap tahunnya.

Wait! Jangan buru-buru menganggap saya berpandangan sempit ya.
Maksud saya menulis ini, bukankah dulu masih sangat dikenal yang namanya unggah-ungguh, sungkan, dan tabu. Boleh saja meniru budaya barat yang memang makin hari makin mendunia. Tidak kah ada yang perlu disaring tentang apa yang kita tiru?
Cup Muah! Silakan direnungkan.
Category: 0 comments

Adele_Hiding My Heart

I Heart this song. Karena adele keren banget nyanyinya.

This is how the story went
I met someone by accident
who blew me away
blew me away
And It was in the darkest of my days
When you took my sorrow and you took my pain
And buried them away, you buried them away

I wish I could lay down beside you
When the day is done
And wake up to your face against the morning sun
But like everything I've ever known
you'll disappear one day
So I'll spend my whole life hiding my heart away

Dropped you off at the train station
Put a kiss on top of your head
And watched you wave
And watched you wave
Then I went on home to my skyscrapers
Neon lights and waiting papers
That I call home
I call that home

I wish I could lay down beside you
When the day is done
And wake up to your face against the morning sun
But like everything I've ever known
You'll disappear one day
So I'll spend my whole life hiding my heart away
Away, yeah

Woke up feeling heavy hearted
I'm going back to where I started
The morning rain
The morning rain
And though I wish that you were here
on that same old road that brought me here
It's calling me home
It's calling me home

I wish I could lay down beside you
When the day is done
And wake up to your face against the morning sun
But like everything I've ever known
You'll disappear one day
So I'll spend my whole life hiding my heart away

I can't spend my whole life hiding my heart away
Category: 0 comments

Yogyakarta – Banyuwangi, 19 Oktober 2011


Yogyakarta – Banyuwangi, 19 Oktober 2011

Lanjutan dari cerita sebelumnya, kami menginap di tempat Ahmad. Saya dan mbak Lia di dalam, para lelaki di ruang tamu. Capek teramat sangat karena sedari pagi sampai sore tadi saya sibuk sama nyonyahe, dan kasurnya Ahmad berhasil memanjakan kaki pegal dan punggung renta ini, maka langsunglah saya molor.

Pagi hari sekitar pukul 5, langsung bangun ke ruang tamu, agak kaget pun liat Rifkik masih di ruang tamu. Tapi akhirnya saya berlalu dengan facial foam di tangan, lanjut sholat subuh, unpacking, ngantri mandi, packing lagi. Kemudian ke ruang tamu lagi, minum super-delicous-hot-tea ala rumah Ahmad yang melegakan perut saya.

Keadaan agak kritis menunggu kedatangan Dio dan Jombse. Ahmad terus dan terus mengupdate mereka sampai mana. Diambil keputusan, kami duluan, Ahmad nunggu Dio dan Jombse.

Kami yang duluan pun nggak lebih baik nasipnya daripada mereka yang belum datang. Kami menelpon taksi, menunggu dan kabur dengan taksi lain ketika taksi pesenan datang… (Percayalah, itu sungguh tidak mulia, wahai Izati dan teman-temannya.)

Setelah beberapa menit, sampailah kami di stasiun, ketemu Dio dan Jombse di sana. Kereta kami juga ngaret minta ampun, jam setengah 9 baru berangkat. Ahiya, kucel banget muka si Dio ama Jombang, maklumlah mereka baru sampai dan akan berangkat lagi. Keluar lah si Dio dari kereta sri tanjung yang notabene sudah stand by, (mungkin ke kamar mandi) dan kembali dengan muka cling-cling. Ejieee pasti pake shampoo!

Saya, mbak Lia, Sando, Ahmad, Gugun, Dio, Jombang, Dedi, Iwansyah, akhirnya lengkap berkumpul di stasiun Lempuyangan. Kurang Ayong yang mengira saya lelaki, dan ternyata dari setengah 8 dia udah nunggu di stasiun Purwosari. Sebelum kereta melaju, kami sempat foto-foto dikit di stasiun, dan membeli sarapan dengan hitungan detik bersama sando.
(fotonya entah di siapa saya lupa)

BERANGKAT!!!

Oh, man! Keretanya longgar, kalo Sando bilang itu sesek, saya bilang ini longgar. Udah pernah ngerasain yang benar-benar nggak bisa gerak, napas pun susah.
Thanks PT.KAI yang meniadakan “tanpa tempat duduk”.

Ayong menyusul masuk ke kereta begitu sri tanjung merapat di purwosari, dan dia kaget ternyata saya perempuan dan bukan lelaki seperti yang diharapkannya. (Ckckck… Dosa apa, nama Izza sampe dikira cowok.) Banyuwangiiii! Kami dataaaang!

Zzzzz…

Tidak secepat itu ternyata. Berapa jam coba hitung, jika kami berangkat sekitar pukul setengah 9 pagi dan sampai di Banyuwangi sekitar tengah malam, itu belasan jam. BELASAN JAM!

Di tengah belasan jam itu, ada yang maen kartu lah, ada yang ngobrol lah, si Iwansyah sempet curhat lah, Sando menjelaskan itu gunung apa, itu gunung apa, saya mah tinggal nanya yak. Udah kayak ensiklopedia berjalan si Sando, ditunjuk apa juga ngerti aja dia. Dio agaknya sibuk memenuhi jam tidurnya, Daddy, Ahmad, Sando, dan saya yang sering ngobrol di jalan. Dari ngomongin tempat wisata, danau toba, sampai bahas Paulo Coelho ama buku berjudul kontroversial milik Daddy. Dan sungguh memang, lelaki bukan pendengar yang baik dan wanita tidak pandai membuat topik.

Saya enggak sama sekali pindah dari kursi saya, mobilisasi saya terbatas kalo lagi di jalan gini. Nggak suka gerak gimana macem-macem, sesak pipis pun males mau ke kamar mandi.

Lanjut, setengah 12 siang saya ketiduran dengan tas dipangkuan, tangan dilipat, muka disembunyikan di antara lipatan tangan. Niscaya ini bukan posisi yang enak untuk tidur siang di dalam kereta yang lebih mirip oven kala itu. Jam 12 saya terbangun, Ya Robbana Ya Salam, basah muka sama keringat.
Saya: “Mmmm… Panas.” Setengah sadar ngomongnya sambil kipas-kipas pake tangan.
Sando: “sssshhh, ssshhh, ssshhh…” Sambil kipasin pake kipas seribu peraknya.
(seperti menidurkan bayi, bukan... -__-“)

Kereta sempat berhenti di stasiun Gubeng, rasanya mau lari ke depan stasiun mencari taksi kemudian ke FKG. Rinduuuu sekali Nurieldo, Iva, Orin, Meme, Novi, Feni, Debby, Anita, kak Ali, Adin, kak Indra, Roy, Evi, Mutia, Shendy yang katanya kosan hampa tanpa saya nyanyi-nyanyi, siapa lagi. Aaaawww… Surabaya!

Oiya, Saya, Dedi, dan mbak Lia sempat turun di stasiun gubeng, ke toilet bentar. Saya cuma wudhu, kemudian menunggu mbak Lia. Lhah pas saya liat ke luar, keretanya jalan, PANIK! 
“Mbaaaak! Keretane mlaku… Mbaaakkk…” 
Larilah saya keluar, diikuti mbak Lia, dan Dedi ternyata juga denger. Matek! Tapi ternyata keretanya cuma geser dikit buat benerin lokomotif yang baru aja diganti. Zzzzz…


For Your Information, di kereta ekonomi ini membebaskan para penjual asongan untuk berdagang lalu lalang di dalam kereta. Kalo di sekitar pasuruan banyak yang jual hewan-hewan gitu. Harga Lanting juga makin mahal semakin ke timur. Jadi inget, si Sando nyobain pemotong kuku tiap ada pedagang yang nawarin. Padahal dia sendiri bawa, saya pun bawa, lalu kenapa ini bocah iseng banget nyobain barang dagangan orang. Kesel jugak liatnya, dan terjadi berulang-ulang baik perjalanan pulang ataupun berangkat. Jambak juga ini pipi blushing.

Makin sore, makin malem, maenannya udah nggak jelas. Dari jempol-jempolan yang semula baik-baik saja, hukumannya terus berkembang menjadi truth or truth dan cari kata. Sampai hampir tengah malam kami tiba di Banyuwangi.

Di Banyuwangi kami langsung keluar, mau sholat di musholla stasiun tapi lampunya ajeb-ajeb gitu, lanjut deh kami jalan ke arah dermaga. Baru beberapa langkah dari stasiun, ada bencong kesukaan bocah-bocah. Mereka sangat senang, dan saya terharu. :’) (hoax)

Ngayogjakarta Wayah Wengi


KOPI JOS (NGGAK ADA FOTONYA)

Angkringannya rameeeee. Sampai-sampai saya yang sudah terlanjur lapar tidak kunjung menemui nasi kucing yang saya pesan. Kopi di sini khas, ada arang panas dimasukkan, saya ulangi, dimasukkan(bukan hanya dicelup) di dalam kopi. Selain itu ada menu susu, jahe dan campuran keduanya. Harganya sangat terjangkau sekitar Rp 3.000,-

Bego banget, saya ikut memesan kopi jos setelah susu jahe dinyatakan raib malam itu. Perut hampir kosong ditambah kopi adalah sesuatu yang tidak terperikan bagi penderita maag akut.

Agak lama kami ngobrol ngalor-ngidul, datanglah miss Lia dan dek Gugun. Berikutnya datang yang nggak kalah nggatheli, Rifqi and his bald(ing) head. Asiiiik. Rame!


Ngobrol lagi, more coffee, more ideas, dan tercetuslah BUKIT BINTANG.




BUKIT BINTANG

Kami motoran dari kopi joss ke bukit bintang, saya diboncengin Ahmad, Rifkik sama mbak Lia pertamanya, trus mbak Lia sama dek Gugun, pertukaran ini terjadi di POM bensin karena saya kebelet. Hehe. Pasangan terakhir adalah sejoli Jakarta, Sando sama Daddy.

"Saya tahu jalanan ini", itu yang ada di pikiran saya ketika menuju bukit bintang. Ternyata emang iya, jalan menuju Siung. Here’s the viewFANTASTIC!


Sky dining view versi Jogja(?)

Sebenarnya bukit bintang semacam ini tidak hanya bisa ditemukan di Jogja, di Semarang pun ada. Jika anda di tengah perjalanan malam dan lewat tol Tembalang(tembalang bukan sih ya, lupa saya), coba lihat gemerlapan lampu yang menghidupi kota Semarang. Tapi memang di bukit bintang Jogja udaranya lebih segar, hati-hati saja masuk angin. :)

Tengah malem, pikiran mulai macem-macem, adegan bunuh diri dengan berbagai pose mulai terbayang. Dan dibumbui cerita horror ala mbak Lia. Saya doang yang histeris dengerinnya. (I don’t like anykind of ‘cerita serem’, okay!-___-“)


Lumayan lama setelah foto-foto DIKIT, dan dikejutkan botol pecah, akhirnya kami pulang ke rumah Ahmad di jalan Ahmad Dahlan.(emang iya?!)

Somewhere between rumah Ahmad dan bukit bintang, tak diduga tak dinyana, pasangan sejoli dari Jakarta ilang baunya. Ternyata ban mereka bocor dan lagi di tukang tambal. Di sana ketemu sama Sando si pipi merah doang, mana Daddy dan Rifkik? Ternyata lagi nganter si Daddy yang sesak pipis ke POM bensin yang tadi pas berangkat.

Two Voices, One Song


Ah, palpi mah kalo ngasih lagu keterlaluan liriknya...


OST. Barbie and The Diamond Castle_Two Voices, One Song

It's so rare to find a friend like you
Somehow when you're around the sky is always blue
The way we talk
The things you say
The way you make it all okay
And how you know
All of my jokes
But you laugh anyway

If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world I'll come along
Together we dream the same dream
Forever I'm here for you, you're here for me
Oh ooh oh
Two voices, one song

Now every day is something new
And any path we take I'm looking forward too
The way we try and never quit
The way that all the pieces fit
The way we know the parts by heart
And sing out loud
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/b/barbie/two_voices_one_song.html ]
If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world I'll come along
Together we dream the same dream
Forever I'm here for you, you're here for me
Oh ooh oh two voices one song

And anywhere you are you know I'll be around
And when you call my name I'll listen for the sound

If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world I'll come along
Together we dream the same dream
Forever I'm here for you, you're here for me
Oh ooh oh two voices one song

If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
With you by my side I can go on
Now I have all that I need
And the sweetest sound will always be
Oh ooh oh two voices one song
Oh ooh oh two voices one song
Oh ooh oh two voices one song
Category: 0 comments

Bali Deh


Foto tersebut diambil saat saya mengikuti event Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan di IPDN(dulu STPDN). Ada banyak lambang di deket gerbang depan. Saya foto di Bali, Kalimantan Tengah, dan satu wilayah lagi saya lupa. Yang jelas bukan Jawa Tengah.

Tahukah anda? Saya ingin sekali bisa ditempatkan di Bali. Kakak saya, lulusan STAN '96 DJP, pernah penempatan Bali, sebelum akhirnya melanjutkan S2 di UGM. Dan beliau pernah bercerita susah cari makan di Bali, dan yang bisa diandalkan cuma nasi padang yang notabene enggak jauh-jauh dari dominan rasa pedas. Sangat berisiko untuk penderita maag akut seperti saya. Kakak saya juga bilang, pernah di Jakarta, Medan, Bali, dan Jogja tapi yang paling enak ya, Jogja.

Iya sih, sempat juga ingin Jogja. Ibu saya berdoa demikian sampai saat ini. Bahkan teman sekosan saya yang masih tingkat 2 bilang,
"Pengennya NTAR penempatan Jogja, mbak"
Padahal jelas-jelas dia anak Medan. Bahkan teman sekelas saya yang barusan lulus bersama saya juga bilang ingin penempatan Jogja, meskipun ia akhirnya meralat keinginannya ke Makasar, padahal jelas-jelas dia anak Medan. Bahkan kakak kelas saya banyak yang bilang penempatan Jogja padahal jelas-jelas bukan orang Jogja. Bahkan saya yang masih bau kemeja putih dan dasi sisa yudisium kemarin sore juga pernah berkeinginan penempatan Jogja kemudian beralih hati ke Bali, padahal jelas-jelas anak Klaten.

Jadi,
Ada apa dengan Bali?
Ada pantai yang jelas, ada tebing juga. Entahlah alasan lainnya. I love Bali for no reason.

Seperti kata Sir Edmund Hillary jika ditanya mengapa dia naik gunung, "Because It's There."
Category: 0 comments

Testimonial 3Unqualified (part 2)


Sampai mana tadi saya bahasnya...
Lagi galau saya, lagi nggak enak ngomen ini sebenernya.

24. Johan Arifin
      Wanita perkasa, tp sekilas kalem, ayu, n easy going. Sukses yo ^_^
      -Terima kasih, jo. No komen saja deh saya. Hehe.
      - Johan ini badannya atletis, tapi medhoknya nggak ketulungan. Pinter betul orangnya.

25. Kenzara Zetira Alam
      Za, aku seneng kenal karo kowe. Ingat, za! Kita orang yg cerdas! Weleeh...
      - Haha. Hasil tes IQ kita semoga akurat ya, ra.
      - Rara ini sangat smiley, ramah, dan mudah sekali diakrabi. Lugu. Senang mengobrol dengannya. Sangat.

26. La Ode Ibnu Hafidz Saleh
      Cewek petualang, tangguh, takut kalo macem2 bisa digigit, haha.
      - Jambak ode! Haha.
      - Ode senyum terus deh, nggak capek-capek. Teman yang baik. Tapi kita jarang ngobrol yak. Dia lebih nyaman ngobrol sama iko. Mungkin karena temen tingkat dua. Oya, La ode itu gelar bangsawan kan di daerah sulawesi apa kalimantan gitu lupa saya. Tapi tebak beliau darimana? Dari kebumen bah! Inyong-Rika-End. What a surprise.

27. Lambok Maranatal
      Dambaan setiap cowo...
      hahahaa

      -Ngeri euy kalo lambok yang bilang. Ahaha. Enggak ding, mbok. Makasih ya, mbok.
      -Yak! Lambok(ep) terkenal karena pergelutannya di bidang per-bokep-an. Saya ingat satu hal kalo sama lambok ini. Pas saya ulang tahun 2010 lalu, kebetulan saya lagi di deket hutan jati belakang gedung E itu kan ya. Lagi nungguin diklat STAPALA ceritanya, trus si lambok lewat deh lagi jogging. Dadah-dadah saya liat dia.(FYI, kebiasaan buruk saya nyapa nggak nyebut nama tapi dadah-dadah sambil senyum). Terus dia bilang, "Izati, Happy birthday ya." sambil lanjut jogging. Saya bilang, "Aaa, thank you..." Si Comel nyaut deh, "Ah, nyanyi dong. Nyanyi." Saya ikutan nambahin, "Haha, iya dong nyanyi." Tapi si lamboknya lanjut aja.

28. M. Rifqi Zulkarnain
      love U love U love U biar kau tak membenciku.
     Ijonk jahat og nek karo aku.

    - Tidak akan berpengaruh terhadap tindak bully-ing saya. Dan ternyata rambutnya rifqi ada yang bisa dijambak. Sudah saya coba kemaren.
    - Orang yang menyenangkan. Senang mengenalnya. Nggathelinya itu lho, bikin pengen jitak sejitak-jitaknya biar pitak.

29. Mhd. Rizki Syamsuri Tandjung
      Maaf nama saya banyak di kertas ini. Haha...
      Emang bener manis sih.

     - Kepada tuan Syamsuri, ada apa dengan kata 'maaf'? Sampai-sampai di sini pun di awali dengan kata maaf? Ingat sms yang pas mau pergi malem-malem trus kamu nggak ikut itu? Semuanya dibalas dengan awalan kata 'maaf'. Oke. Dimaafkan, ki.
     - I know him as a good-personality-guy. Jauh dulu pas di awal pertemuan, sekelompok BudNus Aceh, dan ternyata kenal sama palpita. Orangnya ramah pulak. Ganteng, pemalu, dan lucu. Lucu ini dalam artian yang sebenarnya. Pasti deh kalo maju ke depan, atau perform, sesederhana apapun berhasil mengocok perut pemirsa. Dan belakangan hilang rimbanya ditelan bumi lantaran gosip yang beredar begitu santer, yang menyangkut namanya dan nama saya. Jadilah jarang ngobrol. Cepet sembuh ya jarang ngobrolnya.

30. Michael Orsted Satahi
     Pendiem tapi kocak juga. Enak diajak becanda. Suka minjem buku, tapi suka heboh sendiri&ketawa2 ndiri (wkwk)
     - Oke, chol. Besok kalo lu liat gue ketawa sendiri, jitak aja chol.
     - Ochol ini orang yang ramah, asyik dan punya Sm*shing poni, nggak kalah sama si korban pergaulan(Dharma). Orangnya kritis, dan mirip ama ceweknya yang dulu. #eh Kan katanya kalo mirip jodoh gitu. Haha. Entahlah.

31. Muhammad Reza Pratama
      Suaranya sexy
      Cewe paling "beda"
      keren stapalanya

      - Ah, reza. Terima kasiiih...
      - Reza, garut aseli. Logatnya aja keliatan. Sangat ramah, bener deh. Menurut saya dia ini sosok yang dewasa. Entahlah, saya menilai dia sangat toleran terhadap hal-hal kecil pun. Tidak eksplosif, dan tipe inisiatif. :)

32. Muhammad Try Satria Pranata
      Asik, tapi gw baru sadar kalo lu asik pas akhir2 sih.
     Coba dari awal, mungkin jadi sangat menyenangkan.

     - Ini komen paling berkesan menurut saya. Tidak menyangka saja kalo ini datangnya dari bapak yang bergelut di bidang usaha sampingan ini. Terima kasih, kakak.
     - Satria ini aneh ya, masa' batuknya nggak sembuh sembuh. Padahal udah lama banget. Saya kira kan dia ini perokok, ternyata eh ternyata... Satria ini dulunya paskib, jadi kemungkinan kecil dia merokok. Tapi itu? Ada apa dengan batuk menahun? Saya pernah sih kayak gitu pas SMP. Sumpah nggak enak deh. #eh malah curcol.

33. Rafika Wilda Aziza
      Manis, asik, Daesung-aah...
      Keren bener dah, cewek tapi stapala.
      Supel, easy going! Sip deh ^_^

      - Itu Daesung itu nama penyanyi, saya suka karena suaranya serak-serak becek gitu, dan lucu juga orangnya, bukan tampangnya lho. Supel? waw. #wondering
       - Fika, tipikal gossip girl deh. Haha. Pinter pulak. Cocok udah kalo sama icam itu bandar bener masalah korea-koreaan. Saya suka juga sih, tapi selektif yang cocok di kuping.

34. Rizki At-Thoriq
      Soulmate si ika..
      - Cewe kuat, ga cengeng
      - Judes, Haha...
      - Punya pendirian.

     -Yak! Bener banget! Saya tunggu ini kata-kata 'judes'nya dari tadi nggak muncul-muncul. Akhirnyaaaa... Ada yang bilang saya judes. #bangga :D #celebration #bego
     - Thoriq ini orang yang akan selalu siap untuk membantu. Benar-benar helpful. Tampangnya gitu (sok) cool. Tapi sodara-sodara! Dia ini orangnya lebay abis! Panikannya, astaga deeehhh! Dan taukah? Belakangan dia suka bilang, "Alhamdulillah yah..." Trus seneng banget gitu pas Syahrini nongol di tipi, ampe sms ke semua orang. Mak jang! Hahaha. Sangat senang berteman dengan orang ini. Apalagi denger ceritanya, se-genre sama si dharma.

35. Ryan Mohammad
      Sanguine + Melankolis
      - Sanguine itu lebay ya? Iya saya lebay. Tapi saya nggak tau perpaduan Sanguine melankolis itu jadinya kayak saya ini. Haha.
      - Ryan, saya jarang ngobrol sama ryan. Karena itu saya nulis pendiem di kertas dia. Entahlah, saya tidak tau banyak. Yang jelas dia orang baik, saya yakin itu.

36. Sanda Aditya Arsandi
      Jangan percaya gombalan no. 37 ja!
      aku padamu...

      - Apa deh yang ini yak? -__-" Saannnddddooo...
      - He is special. Teman yang rumit. Pemalu, tapi semacam cold-blooded gitu kalo masalah maju ke depan, kreatif, totalitas tinggi, pinter, bijak, dan labil. Rumit bukan? Sando benar-benar rumit. Langka orang kayak gini mah. Oya, one thing stuck in my head 'bout you. Saat deklarasi denial tentang kamu suka sama teh inten kamu bilang, "Enggak. Dia tau terlalu banyak sifat burukku." What in the world? Terus kenapa kalo teh inten tau banyak tentang kamu? Then It makes you take a couple stepsback? Jatuh cinta itu tidak memalukan dan akuilah, anak muda. Pun berbohong tidak melegakan bukan?

37. Surya Setipanol
      Jadi gimana ja?
      Diterima gk?

      hahaha
      Jangan terpengaruh absen 36 ya!!! hohoho

     - Dan satu lagi komen macam apa ini? -__-" Kalian bersekongkol.
     - Icon of Bollywood. Sangat peduli penampilan. GILA BANGET kalo udah liat panggung berasa mau loncat aja langsung maju dia. Pede betul dah. Maho banget sumpah pas foto sama rizki yang di album ragusa itu. -__-"

Akhirnyaaa... :D
Alhamdulillah yah, sesuatu banget saya menyelesaikan posting ini. :)

I'm gonna be missing you guys... 3Unyu... :-*
Category: 1 comments

Testimonial 3Unqualified


Lama nggak posting, menahan diri buat posting etapi etapi gara-gara testimonial kemarin saya jadi pingin nge-post deh. Oya, bytheway ini testimonial pertama yang sampai ke tangan saya. Tingkat 2 pernah dapet sih, tapi nggak liat semua, cuma dapet gelar Miss Injury Time.

Inilah beberapa testimonial yang mereka(3U) tulis di kertas saya, dan 'sedikit' komen dari saya. :)

1. Aden Rachman Hakim
    Cool = Keren
    apa ini yak maksutnya? saya kurang paham.

2. Ahmad Fauzi Rahman
    Masakannya enak...!D
    Orangnya seru abis, ayok bolang ke seluruh Indonesia yak.

    Ahmad ini easy going betul, sama kayak gugun dedi, kalo mo pergi hayok aja mah. Langka! Dan kelihatannya ahmad sedang mengembangkan karir perbukuannya.

3. Aldo Lazuardi
    One Tough Girl, a bit of a bookworm. Kalo manjat gunung ke norwegia ajak gw mknya! :D
    Aldo, I called him mr. Bosnia, karena twitnya yang entah dalam berapa bahasa mungkin sudah tidak terhitung. Saya kira dia doyan makan gitu kan badannya gedhe menjulang, etapi pas makrab kemaren si aldo ini kagak keliatan kapan makannya. Sangat menyesal adalah pas makan malam pertama makrab yang menguras tenaga dan emosi itu(<---yang ini lebay) dia nggak bisa makan lantaran menunya ayam goreng, mie sama jamur goreng kalo saya nggak salah, dan itu kenapa? Karenaaa... jeng-jeng! Ternyata Aldo vegetarian.
Tough? enggak, saya juga sering kok manja. Manjat gunung? mendaki gunung mungkin maksudnya, hehe.

4. Amalia Dinna Paramita
    -
    Kosong kolomnya, entah lupa atau terlewat saya ngak tau.

5. Andy Murdi Hidayat
    Matanya itu lho...
    Manis, kocak, JAMBAK!!! hhe...
    Makasih atas berbagi informasinya, teman yg komunikatif. Selamat atas kelulusannya!

    Kenapa ada kata jambak di situ? Saya suka komen-komen 'jambak' gitu di mana-mana. Karena belakangan saya lagi suka jambak-jambak rambut orang(contoh korban; balung, leak, dll). Andi ini komunikatif juga orangnya, ngobrolnya terstruktur jadi lebih mirip talkshow. Kalo ngasih tebak-tebakan, ampun deh, saya angkat tangan.
Ada yang salah dengan tebak-tebakan? Jadi begini...
    Sepanjang Bintaro-Carita itu kami duduk sampingan kan yak, iko bareng teh Inten, you know why... Dan sepanjang itu di sela-sela keheningan kami mengobrol. Dari awalnya tebak-tebakan, dan saya nggak bisa jawab terus nyerah, lanjut ke cerita rumah, trus masa kecil jugak. Sampai momen saya tereak 'sawah' sama dia gara-gara udah lama nggak liat sawah karena lama nggak pulang, saya nunjuk-nunjuk kebo trus ngasih tau betapa sudah bertahun-tahun sejak saya terakhir melihat kebo. (Dan ternyata memang sudah langka.)
    Dia salah satu galau-ers juga deh, ahahaha. Perjuangkan cintamu, ndi. Wanita yang baik mendapatkan lelaki yang baik kok. Yakinlah itu.

6. Anggun Natalia
    manis, cantik, cool abis.
    aaa kalo cowok, aku udah udah naksir! Hehe sayang sama gender kita. Sukses ya za!

    Waduh, njun. Untung kita sama gender. Haha.
     You know what, anggun ini sangat terbuka orangnya. Open minded dan open hearted. Menyenangkan, cantik tipe-tipe princess gitu, so fragile, sangat cewek. B-)

7. Ari Chandra Arista
    2 taun kalo ngobrol ga bisa akrab banget #eh
    
Ehehe, saya ini sebenernya pendiem(cuih!). Maap ya, ri. Kurang comfortable mungkin kalo ngobrol sama saya.
    Bolay, begitulah sebutannya di tingkat 3 ini. Pas tingkat 2 dia dipanggilnya bang haji. RAJANYA NGEBO! Gila dah! Dimana aja juga bisa tewas dia. Ternyata ada yang lebih kebo dari saya. Oya, ari ini terkenal banget gara-gara rambutnya yang mampu mempesona sejuta umat PJMI dan sekitarnya. Bagi yang terpesona rambutnya ari, silakan angkat tangan!

8. Athabik Zuhdi Muttaqin
    Kata si Rizky...
    "Gila nih cewek manis banget"....
    Gw = manggut*

    Alhamdulillah yah(#eh trademark-nya thoriq ini mah) dibilang manis.
    Abik ini benar-benar big. Badan gedhe, kalo berani macem-macem damprat langsung dah. Haha. Wawasannya tidak sebatas menerima, dia berusaha mendapatkan. I'm talking 'bout money. Sangat menginspirasi pas dia ngasih cuap-cuap di makrab itu. Tapi kemudian saya mikir jugak pas itu, mau mulai darimana??? -__-"

9. Bagunanto Dwi Wiworo
    I LAF U
    Jonnkkkk!!!
    -rizki-

    Menulis dengan font super gedhe! ckckck... Terima kasih. -__-"
    Sudah muncul dua nama 'rizki' sampai absen 9, kita hitung nanti berapa sampe abis. Jadi siapa rizki ini? Di  posting ke-2 bakal ada namanya nanti saya jelaskan.
    Gugun sangat amat easy going, hampir setiap ide gila bisa di-iya-kan sama dia. Asyik bener orangnya, dan bisa diandalkan kayak si wisnu(red.cengik), tapi ya itu, suka tepe-tepe. Haha.

10. Catharina Novita Sari
     Unyuu hahaha
    
Easy going bgt :)
    Ehehe, selama nggak terkendala dengan izin orang tua, saya sangat easy going kok.
    Acha, begitu panggilannya. Cantik, pinter, dia ini keliatannya manja. Tapi ternyata dia sulung. Saya percaya dia bakalan menjadi contoh yang baik buat adik-adiknya nanti. Agak moody, tapi dari moody inilah saya tau dia pendiriannya kuat.

11. Danny Febrianto
      Farah Quin naek gunung he3x
      Sory kalo danny banyak salah.

      Ada apa dengan fara quin? Dari sejak Wisata Baduy Juli 2010 lalu, semakin banyak saja yang bilang saya mirip sama koki cantek, seksi, asoy ini. Itemnya doang kali mirip yak. #cursing
      Dan ada apa dengan Danny? Danny orangnya asyik keliatannya, tapi saya jarang ngobrol sih. Jadi nggak tau lebih banyak. Tipikal 'cak-cuk cak-cuk' kayak anak posko. Haha. JEMPOL!

12. Dedi Sinaga
     Icon bolang, tapi bolangnya rame-rame.
     Dan ternyata selera buku kita beda. Hahah.
    
Payah ini mah komennya cuman copas komen saya!
     Selera bukunya daddy ini macam Thriller gitu. Nggak nyangka kan?!

13. Dharma Putra
      Ini orang seru, kocak, suka usil bgt dg saya...
      hahaha. :) :)
      tapi orangnya baik bgt.
soulmatenya Ika. Senengkan nge-bully saya???
      Iya!!! SANGAT senang selama anda tidak mengungkit-ungkit GANESHA di depan saya. #jambak deh itu poni!
      Eloh tau nggak sih, si dharma ini korban pergaulan anak muda jaman sekarang. Gahoel gilaaakkk. BBB Icon, Behel, Bebe, Berponi. Exactly! Narsis? Tentu saja. Ada kontradiksi begitu kental saat dia berposisi sebagai teman dan pemimpin. Saat dia memimpin, dia mencoba menampakkan wibawanya. Meskipun pas makrab kemarin ada yang mempertanyakan itu semacam pencitraan atau bukan? Lihat lebih dekat saja dan anda akan dapat menilainya. Bagaimana sebagai teman? Sumpah ini mah kadar ke-lebay-annya nggak jauh beda dari thoriq si 'Alhamdulillah yah' itu. Saya tekankan sekali lagi, narsisnya nggak ketulungaaaann... -__-"

14. Dio Farij Ilmi Wasahlan
      (dio gambar ada cowok kneeling ngasih bunga ke cewek, dan anda tau ada nama saya sama siapa di situ kemudian dibingkai dengan lope gedhe banget. Di luar lope ada tulisan, 2012 SOON)
     No komen deh saya kalo yang ini...
     Dio pengetahuannya luas. Nomaden sana-sini. Mantap euy! Kalo senyum kayak ditahan gitu deh. Coba perhatikan.

15. Farchan
      Stapalaers sejati sayangnya gak ke Elbrus... hhe
      Aduh, chan. Kalo saya ng-Elbrus nggak bisa Yudisium saya. Pulang udah tinggal nama ini.
      Saya belum pernah kali ya ngobrol banyak sama farchan. He's freaking medhok. Haha. Semoga Jawanya terus-terus-terus dibawa dan nggak luntur ya, kakak. B-) Hidup Jawa!

16. Galih Pambudi
      Saya setuju dg syamsuri "manis"
      Jadi kenapa tiba-tiba semua orang menyebut nama rizki atau syamsuri? Ckckck...
      Galih, sebut saja bowo, jadi galih apa bowo nih? Oke fokus. Jadi bowo ini suka ngasih pantun gitu. Lemah lembut gitu deh orangnya. No, no, no. Dia nggak ngondek, ngomongnya aluuusss, pelaaaan-pelaaaannn. Jadi ada prosesnya gitu kalo nunggu dia ngomong. Selebihnya nggak tau deh. Oiya, sempat ada gosip gitu antara bowo ama mita. Tapi kok cepet ya berlalunya. Yang gencar malah gosipnya sama aden.

17. Harvindra Abdi Tama
      Prenounsationession nya bagus ya??? Selamat ke air bruss yoo!!!
      Mungkin yang dimaksud bung vindra ini adalah Pronunciation. Haha.
      Harvindra ini renyah orangnya. Ramah, welcoming banget lah, dan ceplas-ceplos. Apa yang membuat saya terkesan dengan dia? Dia ini sangat pandai berbicara di muka umum, dan sangat percaya diri. HEBAT. Sesuatu banget yang merupakan kelemahan saya. Saya taunya vindra dulu karena evi pas tingkat 1 sekelas sama dia, trus cerita-cerita lah. Ternyata tingkat 3 sekelas sama saya.

18. Hendrik Yoga Kurniawan
      (ada gambar cewek berkerudung lagi manjat dinding panjat overhang.) panjat tebing KEREN!!!
    
 Kangen saya sama panjat tebing, kangen plester-plester yang nempel semua di jari saya. Udah lama nggak manjat, masih bisa nggak ya...
      Hendrik adalah icon photo close-up. Lihat saja album PP-nya. Bah! Jangan ditanya. He's creative. Sendal yang buat kado makrab itu dicabik-cabik sedemikian rupa hingga membentuk gambar yang bisa diinjak-injak seenaknya. Bagus lhoh! Sayangnya bukan saya yang dapet. Dan hadiah makrab saya apaaaa? Pulpen. Udah ilang ntah kemana.

19. Icam Dadi Dawuh
      Kalo ada pemilihan primadona kelas, kayaknya si ijonk yang menang.
      Primadona apaan, primadona kekar iye dah. -__-"
      Icam, tampang ama badan udah mendukung dah jadi sekuriti. Laki banget dah. Sukanya apa coba? K-pop. Mak jang! Nggak nyangka banget tauuuk. Baguslah! :D jarang cowok juga suka ama bigbang, biasanya SNSD doang taunya.

20. Ika 'iko' Mustikawati (Partner in Crime!)
      Brengkiiii.. 3 taun ya kita bareng terus..
      Speechless gue.. haha
      I <3 U BRENGKII :*

      Anehnya saya pun menulis no komen di kertasnya. Ya... Namanya sohib udah kesana-kemari bareng terus mau bilang apa lagi. Yang paling berat ditinggalin ya ini, sunda-murtad satu ini ni saya bakal kangen betul. Nggak kebayang udah jauh sana jauh sini, ngobrol ngegosip lewat sms, telpon, fb, twitter doang. Aih, jadi sedih lah saya.
      dear nyongki, thanks for not walking behind me and tail me wherever I go. Thanks for not walking in front of me to tell me where to go. Thanks for walking beside me and be my journey mate. #menye edition. :-* #muaaaah

21. Inten Ratna Sari
      wow wow baik, ramah, aktif, asyik! ^_^
      Thanks, teh. Teteh nggak tau ya saya judes. Ehehehe...
      She's just lovable. Beauty, Brain, Behavior. Kalo jadi finalis Miss Universe udah saya dukung deh. Teh inten ini ramah, menyenangkan, ceria! Suka baca komik banget keliatannya, dari bahasa dan ekspresifnya. Dan kalo marah lebih cenderung diem. Ehehe. B-)

22. Isnen Hadi Al-Ghozali
      Annyeonghaseyo...
      Kerjaannya suka manjat nie yee...
      Manjat Gunung cinta gw kapan?? haha

      Alamak, nen... nggak kuat deeehhh. Ckckck.
    

Pending dulu ya lanjutannya. Mau persiapan Closing Entries ini. :) #senyummanis
Category: 4 comments

Kecoa!

Dan siapa yang bakal kepikiran masukin KECOA DALAM BUNGKUS SALTCHEESE kalo nggak temen depan kamar saya: DONA ELIZA!
Cerita lengkapnya di twitter. Ckckckckckck...

Ini twitnya DONA sekaligus reply saya:

"LAPET KAU NAAAAAAAAAAKKKKK!!! #istighfar RT @donaeliza : berhasil dgn sukses mendaratkan seekor kecoa ke dlm kmrnya izatichoirina .. kikikiki"

"RT @donaeliza : kecoanya menggunakan pesawat bungkusan saltchees, niat awal cm mw ngisengin @viehye yh lg numpang ol d kmr izatichoirina .. :P"

"Kalian berduaaaaaaaaaaaaa!!! RT @donaeliza : krn melihat jurus tendangan @viehye , pesawat si kecoa mendarat darurat deh.. oppss, kecoanya berkeliaran deh di kmrnya izatichoirina kekeke"

"Kyaaaaa! RT @donaeliza : anda tau? mendgr kbr tsb, si izatichoirina yg sdg berada di kmr mndi teriak "dona, LEPET* kamu don, LEPET...." *diplesetindemikenyamanan :P"


Begitulah kira-kira cerita pendek tengah Ramadhan kali ini.
Semoga sodari saya Done Eliza segera mendapatkan hidayah. Ckckckckck...
Category: 0 comments

Saya (makin) Cinta PLN dong!




Saya Ijonk 913/SPA/2010, anggota STAPALA ke-913 yang hanya berkontribusi sekelumit saja dalam kepanitiaan Ekspedisi Elbrus STAPALA. Sebisanya saya membantu apa yang bisa saya bantu.

10 Agustus 2011
Kami rapat di posko 666 yang terletak di bilangan Kampus STAN Bintaro. Karena ini bulan ramadhan, kami memulai selepas sholat Tarawih dilaksanakan. Intinya rapat kali ini membahas tentang kekurangan 100juta, dan menetapkan Point of no return di tanggal 17 Agustus 2011. Ya, rapat ala STAPALA kayak gimana sih, selenge'an dan sebagainya. Di tengah rapat kami bercanda, berdoa ala orang gila semoga semua Proposal tembus. Haha.
Dan siang ini, saya dapat kabar gembira dari en-en 932...
Berikut runtutan smsnya:

932
"...
Eh, PLN tembus y kak? Dpt 50 jt?"


913
"Ha? Aku baru tau. Kamu tau darimana? Aku di kosan ini."

932
"Tadi si bekek nanya: PLN tembus 50 jt ya? *kira2 demikian
Ak jg gatau makanya tanya, hehe"


Belum sempat dibalas, dia mengirim sms berikutnya

932
"Iya kata bekek d update d fb twitter :D
elbrus bisaaaa :D"


913 (ngetik sambil jingkrak-jingkrak)
"Aiiih. Senangnyaaa. Saya cinta PLN deh. :-* :D"

932
"Wkwkwkwk.
Iyaaaaa :D
saya lgsung bayar listrik kost deh nanti
:D"


913 (makin jingkrak-jingkrak nggak jelas)
"Senangnyaaaa! :D
Hahahaha. Ya ampun. Jingkrak-jingkrak sendirian di kosan.
#malu"


932
"Wkwkwk.
Becandaannya kmaren bneran jd yak.
#kmaren pd ngarep proposal tembus smua, hhehhehe"


913
"Hahaha. Amiiin tembus semua. XD"

Saya makin CINTA PLN! :P
Muah! :-*
Category: 3 comments

Coro Warrior!


3 hewan yang saya berdoa tak pernah ada di sekitar saya.

1. KECOA



Demi TUHAN! Saya sangat tidak suka kecoa a.k.a Coro! Begitu liat gelagat makhluk ini hidup, rasanya langsung...
Apa ya namanya, heboh sendiri gitu. Panik! Antara geli sama jijik sama takut. Dan pasti selalu berujung dengan adegan lari mengambil sapu, kemudian dengan menyebutkan "Bismillah" saya membunuhnya dengan sadis.
Geli nggak sih liatnya, kinclong gitu sayapnya padahal nggak pernah mandi. Jalannya oleng kayak robot mabok tapi cepet banget. Hiiiiiiiiiiii...

2. AYAM JAGO



Kalo yang satu ini karena waktu kecil trauma dikejar-kejar ayam jago. Saya kelas 6 SD, masih imut dan lucu, dan papa saya yang punya ayam-jago-agak-gila-serta-galak. Beliau berniat memelihara ayam buat ngisi kegiatan, soalnya beliau udah pensiun pas itu. Yaudah. Jadilah kami pelihara ayam, ada jago, betina ama anaknya juga.
Jadi ceritanya begini...
Suatu sore yang sangat hangat. Izza kecil berniat memberi makan ayam yang lapar. Kemudian ternyata semua ayam sudah diberi makan kecuali si ayam jago tadi,
Bu'e: "Ati-ati. Pitike galak." (terjemahannya, "Hati-hati, ayamnya galak.")
Izza kecil: "Nggih, bu!"
Dasar nekat bawaan dari gen, masuklah saya. Satu lawan satu. Saya vs Ayam Jago. Saya bawa sapu, saya letakkan tidak jauh dari saya. Kemudian saya mencari tempat makan si ayam.
Singkat cerita saya nunduk ngasih makan. Si ayam mungkin mengetahui keadaan saya yang sedang lengah, langsung menuju ke arah saya dengan semua bulu tegak dan udah monyong siap mematuk.
Alhamdulillah ada pohon kecil di situ, jadi 'kami' 'main' 'kejar-kejaran' di dalam kandang yang lumayan gedhe.
Izza kecil: "Bu'eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!!"
Tetangga saya keluar semua. Nggak nolongin ato apa, etapi malah ngliatin. Bujutttt!!!
Kemudian sempat berhenti sebentar, saya mengambil sapu saya dan mengacungkan ke ayam tadi. Berhenti dia. Tapi masih dalam posisi merasa terancam. Saya buru-buru keluar dari kandang dengan membanting makanan ayam yang saya bawa tadi. Lari jauh sampai teras rumah, kemudian berhenti. Kaki saya gemeteran, ada Ibu di situ etapi ngetawain. Lari lah saya ke pelukan ibu. Nangis. hehe.

3. TAWON (bukan lebah)



Ini namanya tawon kemit. Seumur hidup seingat saya, nggak pernah sekalipun saya disengat tawon. Na'udzubillah...
Nah, karen ditakut-takuti katanya sakit banget lah, rasanya 'nggerung-nggerung' lah, itu menimbulkan sugesti tersendiri bahwa tawon ini hewan mengerikan.
Tidak jarang saya kelepasan latah, "Kucing!!!" atau mungkin lari dengan menyebut-nyebut "Agresi militer! Agresi militer!" jika mulai mendengar dengung si Tawon ini, apalagi melihatnya. Astaghfirullah...
Category: 3 comments

Moment


"Mbak Izza kemana aja? Ini majalah terakhir mbak Izza lho, malah jarang muncul." Kata Ipeh saat bertemu dengan saya di jalan.
"Kamu kemana aja?" sms Comel di hape saya semalam.
Entahlah saya lupa saya menghilang kemana.

Setelah menyesal hampir setengah tahun lebih saya tidak mengenal kelas saya, mungkin ini saatnya 'balas dendam'. Saya merasa semakin dekat dengan mereka justru di saat kami hampir berpisah. Sedari makrab, rasanya ada dorongan tersendiri dari diri saya. Tidak tahu, hanya rasanya saja. Semakin berat merelakan waktu kami berlalu...

Jogging dengan porsi aneh hampir berlanjut 3 hari berturut-turut.
Saya, Sando, Uzi, Gugun, Ryan, dan Dharma. Hari pertama jogging.
Sando: "Selama tiga tahun di sini, apa yang belum kesampean?"
Saya bilang, saya ingin ke Ragusa sedari tingkat 1. Tapi nggak pernah jadi.
Kemudian Sanda bilang kalo dia ingin menghadiri Indonesia Open, tapi selalu gagal untuk 3 tahun ini.

Siapa sangka setelah saya iseng-iseng posting di FB, ada tanggapan lebih lanjut untuk 'bolang' ke Ragusa. Saya sangat senang. Bahkan saat berjalan kaki menuju tempat itu, saya tidak bisa menyembunyikan senyum saya. Sekejap memang kami di Ragusa, kemudian ke Istiqlal, dan ke Monas.
Ini juga kali pertama saya diboyong ke Monas dengan Bajaj. Senang sekali.

Lebih ke terharu sih. Saya yang iseng pengen ke Ragusa, dan kalian yang terlibat semua. Kepanasan, pegel, uang habis, apapun itu, terima kasih. (Teh Inten, Anggun, Sando, Uzi, Andy, Gugun, Dio, Rizki, Surya, Harvindra, Dedi dan temannya.)

Sedangkan di lingkaran saya, Iko dan Ni'un. Yang penting ngumpul. Makan bakso di PJMI, nonton film nggak jelas di bioskop. Ah, apapaan ini. Kalian nggak ikut saya ke Ragusa.

Tidak begitu 'wah' dengan perjalanan ini. Tidak seperti naik gunung dan pengalaman 'bergengsi' lainnya. Tapi senang saat menjalaninya.

"memories, that's unaffordable when you lose it...
the moment i do mean." hasil ngobrol sama bowas.
Category: 4 comments

S-I-F-O-N

Pulang dari ujian AK(ampret)AK, saya singgah makan ditemani si ragil tulus. Ngobrol nggak jelas bahas jambak-jambakan antara iko dan saya semalem yang tiba-tiba melibatkan dia, ganesha (APA?! Ganesha!!!), dan Sando.
Selesai makan saya langsung pulang, mampir sebentar di depan tipi. Ada dian lagi belajar BUDNUS. Trus tiba-tiba jadi inget notes si ni'un di FB. Judulnya 'S-I-F-O-N'
Saya udah tiga kali baca, tapi tetep aja ngakak. Apalagi kalo bayangin ini bocah yang cerita. XD

Ini ni notesnya...
Selamat membaca...


S-I-F-O-N

Kalau teringat kata ini, rasa-rasanya masih ingin ketawa bahkan ngakak guling-guling di kasur..

Ceritanya adalah sebagai berikut..

Hari aku dan temen2 seangkatan UAS mata kuliah Budaya Nusantara (budnus). Hoohoo..temen-temen sih ngomongnya ini mata kuliah hiburan..Aku juga setuju kok dengan pernyataan itu. Dgn belajar budaya nusantara, kita bisa mengenali budaya Indonesia dan selanjutnya dapat mencintai serta melestarikannya..:)

Karena ujiannya jam 2 siang, aku baru mulai belajar waktu pagi.Oiya, untuk UAS kali ini materinya budaya Jawa, Sunda, Madura, Bali, Dayak, Banjar, Minahasa, Maluku, Makasar, Bugis, Toraja, Mandar, Timor, Flores,dan Irian (hampir se-Indonesia Raya lah pokoknya). Oiya, ada materi ttg sejarah Garuda Pancasila.Tapi jangan dibayangkan kalau aku belajarnya dengan membaca buku yang tebal. Tidak..itu salah besar. Aku hanya belajar dari fotocopyan catetan temen yang diajar oleh dosko (yang ternyata catatannya temen sekelas waktu tingkat satu). Belajar budaya nusantara itu seru, serasa membaca buku cerita bahkan dongeng (dongeng Sri Sadhana, Watugunung, La Ligo dan masih banyak lagi)

Tapi susahnya, belajar budnus itu banyak istilah yang aneh-aneh, maklumlah bahasa daerah dari berbagai macam suku. Nah,,waktu baca budaya Flores ternyata ada istilah budaya SIFON. Aku belum pernah mendengar istilah ini. Rencananya sih mau cari di google. Tapi lagi males ngetik di laptop. Yaudahlah carinya nanti aja, setelah mandi.

Tapi, malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih, ternyata setelah selesai mandi, listrik mati. Dan bencana ini terjadi lebih dari satu jam. "-_____-

Hari semakin siang, kepala sudah terasa penuh, perut kenyang, listrik mati pula dan aku pun mengantuk. Mau baca materi lagi malah tambah ngantuk (isinya dongeng-dongeng). Akhirnya jam 12 siang aku pun tidur siang. Baru berapa menit memejamkan mata, HP bergetar,,
Hmmm....siapa sih ini sms, orang baru mau tidur juga??
Ternyata sms dari Iko.."Un, lu tau gak Sifon apaan? Bingung gw, udah cari ke mana-mana gak nemu..." (intinya kayak gitulah)
Aku berpikir, "ini orang ngapain sih, jam segini cari sifon? kurang kerjaan deh..udah ah nanti aja bales smsnya..."
Dan aku pun melanjutkan tidur siang.Jam 12.50, aku pun bangun. Sebelum sholat, balas sms dari Iko dulu."Sgb..kyak bolu biasa deh, tapi dia teksturnya ga gitu padat,,"
Dan aku pun sholat..
Setelah sholat, ternyata si Iko sms lagi.."bahaha,,maksud gw bukan sifon yang itu..tapi sifon budaya dari Flores"..
Hwaahhahaha...oh, ternyata...Kok aku mikirnya kue ya? pakai cara analisis tekstur segala pula,,,
"-______-
Parah,,,kok mau ujian budnus, isi kepalaku malahan makanan sih??ckckckck


Pulang ujian, aku ketemu si nenek Ijong dan Tante Iko sedang nongkrong di depan kantor Sekre. Katanya sih menunggu surat keterangan mahasiswa. Yaudahlah, aku ikutan mereka aja..Nah, dibahas lagilah masalah SIFON..
Ternyata si tante juga mengirim sms pertanyaan ttg sifon kepada nenek..
Dan ternyata...tereeeeeeng..si nenek menjawab kalu sifon adalah KAIN..
wahahahaha.....

Duuuuhhh,,,SIFON,,,sebuah istilah dengan beragam wujud dan makna...NB: untuk keterangan tentang SIFON yang ditanyain oleh tante (versi NTT) klik saja link berikut ini..
http://flobamora.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=13"
Category: 0 comments

Jarkom

Kalian tau apa itu jarkom?
Pertama kali membaca kata itu adalah saat saya masih berstatus mahasiswa Universitas Airlangga. Tidak mengerti apa singkatannya, tapi yang jelas itu adalah salah satu media penyampaian informasi.
Belakangan setelah saya resmi menjadi mahasiswa STAN, barulah saya tahu bahwa jarkom merupakan kependekan dari Jaringan Komunikasi.

Di STAN ini ada berbagai macam jarkom, bung. Yang paling unik dari jarkom kami? Jarkom batal kuliah.

Ini adalah beberapa contoh jarkom yang beredar di kelas saya.

3U Akuntansi Pemerintahan 2010/2011, Ketua Kelas: Depe.

Jarkom malam hari menjelang kuliah terakhir kami.
"Jarkom 3u
>besok (rabu) kita kuliah akak jam 2 siang, di L204
:')"


Keesokan harinya ketika tiba-tiba kuliah dibatalkan...
"Send to all
Kwanku yg indah,
seindah bunga mawar merah merekah di taman itu,

Hari ini tidak ada kuliah akak..
Artinya,
Alhamdulillah, sudah slesai pula kuliah kita di D3 akuntansi stan. Sukses UAS + kompre, berikan yg terbaik untuk org2 yg kita sayangi..
Semangat melangkah dan melaju!
love u all.. :')"


Unyu bukan? lengkap dengan emoticon nangisnya.

Saya kira jarkom-jarkom tersebut sudah cukup fantastis. Tapi coba lihat jarkom yang saya terima pagi ini...
"Jarkom 3u
lagi kesepian?
Btuh refreshing?
mo mkn es krim dg nuansa brbda?
Yo ikutn, 3u mncari RAGUSA
today, Kmpul @harmoni;jam stgh 11
Konfirm: Izati +628999******"


Haha!
Saya geli lihat jarkomnya, terus gatel tangan saya mau bales.
"Hakakakakakak! Jarkomnya unyu, pak!"
Berikutnya sms salah satu teman saya datang...
"Ebuset dah, jarkom darma kayak iklan2 hotline tante2 di koran itu."

Ahahahaha!
Bakalan kangen jarkom-jarkom gitu deh.

Itu jarkom kami, apa jarkom kamu?
Category: 7 comments

Jadi abang STAN apa Prodip?



Allllloooohhhaaaa...
Nggak keliatan yak saya lagi sakit. Semangat menggebu-gebu menuju DJPK dan LTO untuk berwiraswasta menjual kaos Elbrus. Ah ngemeng apa saya. Itu gambar rumpeknya rutinitas Jakarta.

Hari ini saya kuliah pukul 08.00 dan saya baru berangkat pukul 08.23 kayaknya. Kemudian pelajaran KSPK yang terakhir. Haha. Saya suka bagian cium tangan dosen. Udah lama saya nggak cium tangan sama papa saya, anggap saja pengganti.
Si ochol sms minta dibawain buku bacaan, nah adanya cuma Taj mahal dan Kuncup Berseri NH.Dini. Kayaknya yang NH. Dini bukan selera si ochol, yasudah saya kasih pinjem yang Taj Mahal doang.
Si sando nyebar note-block-nya, bikin semacam invitation buat Badminton-an besok rabu malam 19.00-21.00. Si iko macem-macem entah nulis apa di kertas itu, saya nggak tahu. Tiba-tiba si sando ngobrol bawa-bawa nama rizki. Karepmu cah. Toh bentar lagi kelar kuliah kita. Nggak akan ada lagi ceng-cengan yang akan mengarah ke saya.

Sepulang kuliah saya langsung ke posko, udah janjian sama Balung mau ke DJPK dan LTO.

DJPK
Kami sampai di DJPK sekitar pukul 12.15. Pas banget jam makan siang. Mau ketemu senior, eh tapi tiba-tiba ketemu sama bang Andec 727. "Makan siang dulu, yuk!" Kata bang Andec. Alhamdulillah makan siang dibayarin sama bang Andec.
Selesai makan siang kami berpisah, bang Andec balik ke kantornya (Itjen), saya dan balung ke DJPK lantai 11. Ada Ken Arok 890 di lantai 11, makin gendut dia. Tapi yang penting jualannya. Lumayan rame dan antusiasnya tinggi, soalnya masih muda-muda.
Target 2 juta, Insya Allah terpenuhi. Kami ke Setjen sekalian jalan kaki mengantar pesanan.
Ada sedikit selingan cerita di DJPK. Senior PUSAKA namanya mas badak. Ya saya kenal, makanya saya kunjungi dia. Kayaknya dia lagi sibuk entahapa. Trus dia nggak beli tapi nyumbang buat Elbrus, masing-masing Rp 50.000,-.

LTO
Tibalah kami di LTO sekitar pukul 16.00. Kunjungan yang singkat. Kami langsung nyamperin bang jarot 377, dan langsung turun ke lantai 3A.
Di lantai 3A ini tempat abang saya bekerja, sebagai AR.
Saya: Pak, mau ketemu pak farhan ada?
Satpam: Oh, pak farhan. Dari siapa?
Saya: Ini adeknya.
Satpam: Oh. Langsung masuk aja, mbak.
Saya: Oya. Makasih.
Saya dan Balung masuk ke ruangan yang sudah sangat amat familiar(bagi saya) ini. Langsung cium tangan sama abang. Trus bisik-bisik dikit menghasut untuk membujuk temannya membeli. Singkat cerita akhirnya kami juga ikut maju membujuk secara personal kepada perorangan pegawai di ruangan itu. Ada perbincangan yang berulang setiap kali saya di sini. Dan saya sudah hapal gelagatnya bapak-bapak ganteng dan keren di bagian AR ini.

Dialog
Saya: Iya bang. Ini kaos alumni STAN. Ada Polo shirt sama T-shirt.
Abang X: Oooo. Saya bukan alumni STAN. (muka datar ala bapak-bapak genit)
Saya: Trus apa bang?
Abang X: Prodip
Saya: (menggaruk kepala yang tidak gatal)

Datang ke meja lain...
Saya: Ini kaos alumni, bang. Yang kami bawa cuma sample sih. Ada polo shirt ama T-shirt juga.
Abang Y: Saya kan bukan alumni STAN.
Saya: Trus apa? Prodip?
Abang Y: Ahahahahahahaha!!!

Nawarin ke meja seberangnya yang lagi sibuk ngetik.
Abang Z: Itu apa de'?
Saya: Oh. Kaos alumni STAN, bang. Ada yang poloshirt, yang T-shirt kebetulan nggak ada sampelnya.
Abang Z: Hayo mas (menyebut sebuah nama), dibeli itu kaosnya.
Abang A: Orang saya bukan anak STAN.
Saya: Prodip kan bang?
Abang A&Z: Ahahahahaha.
Orang baru datang lagi di kumpulan yang belum bubar ini, sebutlah abang B.
Abang B: Ini lagi jualan apa ini?
Saya: Kaos alumni STAN, bang.
Abang B: Hooo. Adik kelasnya Gayus kan kalian.
Saya: Gayus kan PRODIP! :P (Nah lo! Kena! Rasain! Macem-macem sama saya! Anak STAN saya!)
Abang A, B, dan Z: Wohahahahahahahaha! (ketawa khas anak Prodip. #eh)
Tawa meledak di pojokan ruang LTO lantai 3A. Ada saya di tengah bapak-bapak sekitar 4-6 orang mungkin, dan Balung yang diam membisu dengan senyumnya.

Tidak lama, saya pamitan pulang ke Bintaro. Dengan ruwetnya lalu lintas Jakarta yang sangat dirindukan mbak Tyas ini. (Mbak Tyas; kakak kelas, Media Center, penempatan DJPB Kolaka.)

Yang penting beli deh, bang. Ini kaos yang poloshirt harganya Rp 150.000,- yang T-shirt Rp 100.000,-.
Eh...
Jadi abang STAN apa Prodip?
Category: 2 comments