Pagi Berjalan

Serasa melihat tayangan pemandangan indah. Andai berkesempatan mengabadikannya. Lawu menyapa anggun dari kejauhan. Latar langit pagi yang bergumul dengan gelap, dan sinar jingga matahari mengintip di baliknya. Ah, indahnya pagi berjalan.
Category: 0 comments

Kemuliaanku Kebaikanku

Izati Choirina, kemuliaanku kebaikanku. Nama yang indah untuk gadis sederhana yang lahir di keluarga sederhana. Saya anak ke-6 dari enam bersaudara. Almarhum papa saya seorang guru dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Ya, saya dulu memanggil papa saya dengan sebutan 'papa' dan ibu saya dengan kata 'bu-e'. Kombinasi yang aneh memang, sebab kakak-kakak saya tidak ada yang memanggil beliau dengan 'papa'.
Bicara tentang nama panggilan, tentu saja masing-masing orang memiliki nama kesayangannya. Ragil, begitu saya biasa dipanggil di rumah. Keponakan saya yang hanya berjarak 3 tahun dengan saya lebih senang memanggil tante thung atau seringnya malah memanggil mbak izza lantaran kami memang sangat dekat. Yang satunya lagi memanggil saya bulik izza. Kakak saya yang kelima, mbak upik, menyematkan nama panggilan untuk saya agak aneh, izzatun katanya.
Tidak hanya di rumah, di sekolah sampai kini saya di kampus, nama sayang untuk saya semakin berkembang. SMP kelas 2, teman dekat saya memanggil kapithung, ada juga yang manggil si galak. SMA kelas 1, saya dipanggil zaza di kosan dan oleh teman-teman dekat saya saja. Memang saya sudah mengalami fase menjadi 'anak kosan' semenjak SMA.
Dan sekarang saya di STAN, koleksi panggilan sayang saya makin menumpuk saja. Nenek, brengki, gengki, cinta, nyai, ijonk, jonky, dan sebutan lain yang masih mungkin akan muncul ke depannya. Tentu saja nama panggilan yang tidak pernah hilang adalah izza.
Well, apalagi yang bisa diceritakan.
Tentang keluarga saya. Papa saya(almarhum) hobi berpetualang. Beliau sangat setia dengan vespanya dan sangat senang dengan vespa butut itu. Saya pernah sekali belajar mengendarainya dan sekarang sudah lupa caranya, vespa agak berat juga sih. Mungkin memang darah beliau yang menurun pada kami, 3 di antara kami mengikuti organisasi pencinta alam. Dalam artian, memang kami hobi berpetualang. Hampir saja 4 di antara kami yang berkutat dengan pencinta alam. Abang saya no.3, mas farhan, tidak boleh mengikuti organisasi kepencintaalaman. Karena apa?
Suatu hari mas farhan mengikuti salah satu kegiatan pencinta alam di sekolahnya. Dia ikut panjat tebing di Karang Ombo. Temannya mendokumentasikan saat ia memanjat, dan fotonya dibawa pulang. Di rumah, tanpa sengaja, ibu melihat foto tersebut. Hari berikutnya kakak saya dilarang memanjat. Hhhhhh(menghela napas). Entahlah apa yang akan dikatakan ibu jikalau melihat saya memanjat tebing.
Tiga di antara kami berenam adalah pencinta alam, abang saya yang no.4, mas faizin, senangnya naik gunung dan ia bergabung dengan pencinta alam saat SMA, kakak saya yang no.5, mbak upik, sukanya naik gunung juga baru bergabung saat sudah kuliah di Solo. Ibu saya dan papa saya tidak bermasalah dengan kegiatan naik gunung. Hanya saja memang agak berat dengan kegiatan panjat-memanjat ini. Pada suatu liburan pun akhirnya saya mengaku kepada ibu saya, tanpa menunjukkan foto, dan beliau berkata "Yho, karepmu. Sing penting ngati-ati." Dengan begini saya agak lega menekuni rock climbing.
Sempat sekali mengikuti kompetisi panjat dinding tingkat nasional. Meskipun gagal saya cukup beruntung masuk di deretan 15 besar. Pernah menjajal juga kejuaraan orienteering nasional, pertama kali mencoba mendapat peringkat satu kategori putri, tapi tidak untuk juara umum. Lomba kedua, penalti 5menit, pengurangan poin 500, tercoreng menjadi urutan entah berapa.
Oya, saya suka nyanyi. Biar saja suara kacau, yang penting style men. Biasanya lagu penyanyi pria yang saya bawakan. Seperti di plastic tahun lalu, didaulat mewakili stapala membawakan lagu Linkin Park_Leave out all the rest dan Only one_Yellowcard. Ah, pernah juga saya dikerjai manggung mendadak di rangkaian acara reuni akbar menyanyikan lagu ipang. Iya sih, dibandingkan briptu norman memang kalah eksis. ngoook...
Beberapa pendapat kerabat.
Pendapat kosan murai_sistah mengenai saya;
1. Bang Toyyib
2. Laki banget
3. Sering nyanyi
Pendapat teman seorganisasi;
1. Rapat nggak ada lo nggak rame, jonk!
2. Lebay
3. Manja
4. Keras kepala
5. Paling manis di stapala(yang bilang bukan saya lho)
6. Judeswati
7. Selalu ceria, tidak mudah berputus asa(kayaknya yang ini lebay, tapi lagi-lagi yang bilang bukan saya lho.)
Pendapat teman saya yang lain;
1. Sopan, sangat sopan. I like her
2. Gampang panik
3. Aktivis
4. Miss injury time, telat mulu
5. Ngeles

Dengan nama siapapun mereka memanggil saya, dan dengan kata apapun mereka mendefinisikan saya, yang pasti...
My name is Izati Choirina. And I'm not a Terrorist. (Adopsi dari film "My Name is Khan")

05042011

Hari ini tidak ada yang spesial. Hanya saja Bruno Marz datang ke Indonesia. Dan kuliah penuh 9 SKS diselingi sarapan kopi yang menyiksa saya di sore harinya. Pengambilan surat survey juga berjalan lancar. Teman-teman sekelas nampaknya sehat semua, mungkin agak terdengar sedikit kata "cie" yang terlontar beberapa kali lantaran merebaknya gosip antara teman saya dan teman saya yang satunya(no mention ya). Dimintain tolong jarkom seangkatan, sehari dua kali, udah kayak sikat gigi aja deh. Dimintain tolong lagi ngedit artikel elbrus buat diupload ke milis STAPALA. Dimintain tolong juga buat mengantarkan foto-foto siung ke bengkel demi berjalannya layout majalah #8. Semoga segera terbit. Aaaamiiiinnn!
Ah, ada yang unyu di kelas tadi. Jadi ceritanya bapak tri ratna mencoba menghafalkan nama-nama mahasiswanya. Kena lah saya,
Pak Tri Ratna: Siapa?
Ijonk : Izza, izati pak.
Pak Tri Ratna: Hoo, Izati. Nurul Izati, pemimpin partai demokrat malaysia itu.
Ijonk : #geleng gak tau pak.
Pak Tri Ratna: Sinetron mulu sih.
Suara-suara bisikan gelap di kelas: Bollywood pak, bollywood.

Malam ini harusnya saya nonton film india, tapi malah berakhir jejeritan di kamar nonton video bouldering. Menunggu kutek kering. Dan hasilnya.
Taraaaaaaaaaaaaaaaa! Tangan saya udah kayak waria. Berotot dengan kuku-kuku berwarna pinky.

Saya dikunjungi gaby, lagi nyari hiburan untuk mengerjakan HAKN-nya. Bincang-bincang, dan ternyata dia udah pernah naik gunung sebelum PU gedhe kemarin. Shock lah saya! keren betul. Dan masa' iya dia bilang, "Kaulah jonk, gak ada tampang-tampang naek gunung. Tingkat 2 masuk kelas ya kan. Anggun kali pake kerudung, seragamnya pulak matching, ternyata! Maennya ke gunung jugak!" Logatnya medan banget deh! Aiiiih. Jadi malu saya.

Hayyyyaaaaa.
Selamat Hari Selasa! Semoga anda bahagia.
Category: 0 comments