Pertangahan Juni lalu saya berangkat dinas ke Kendari. For your information, di Kendari tidak ada Mc D, dan Pizza hut. Sedih gak tuh!
Oya, 5 hari di Kendari saya manfaatkan tidak hanya ngebo di kamar. Alhamdulillah ada kakak kelas saya, namanya mbak tyas, yang mengakomodasi dengan pengetahuan, jemputan, makanan. The best lah pokoke! Malam pertama di Kendari, saya diajak keluar ke Pirla dan mencoba masakan Sunda. Kenapa masakan Sunda? karena saya sudah muak makan ikan bahkan di hari pertama. Malam - malam berikutnya kami wisata kuliner mencoba makanan di Kendari Beach (Pisang epe'), di Ratu djimbaran(masakan laut, dan es kuwut), warung tenda Mas Joko(masakan laut, bebek, dan ayam), dan istana sulawesi(masakan laut).
Hari Pertama
Pesawat saya berangkat pukul 00.45 dari Cengkareng kemudian transit di Makassar sampai pukul 06.40. Tidak cukup dengan 3 jam terbang, 3 jam menunggu flight, ditambah lagi 2 jam lebih menunggu delay. Begitu sampai di Bandara Haluoleo Kendari, saya dan bapak ketua tim dijemput oleh bapak budi yang sudah menunggu kedatangan kami. Kemudian beliau mengantar kami ke tempat makan dan ke hotel. 8 jam berada di jalan cukup membuat kami 'teler'. Dan akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di hari pertama karena memang lokasi yang kami tuju memakan 6 jam perjalanan bolak-balik dan 2 jam offroad.
Meskipun diperintahkan istirahat oleh ketua tim, malam harinya saya pergi ke pinggir laut bersama mbak tyas. Saya mencoba Sarabba, minuman yang dibuat dari komposisi jahe, susu, dan santan. Lembut di mulut, enak di perut. Minuman ini kental sekali, jika tidak terbiasa mungkin agak eneg.
Hari Kedua
Berangkatlah kami ke Kolaka, tujuan utama kami datang ke tanah Sulawesi ini. Kendari dan Kolaka berjarak 3 - 4 jam perjalanan mobil, dengan medan berkelok dan pemandangan yang bagus. Hijaaaau semua kanan - kiri. Saat itu Kendari - Kolaka hujan seminggu terakhir, membuat pemandangan Kendari- Kolaka seperti di Bogor saja.
Di tengah perjalanan, kami berhenti di suatu warung. Agaknya mengisi perut dulu karena kami akan melewatkan jam makan siang jika terus-terusan melaju. Pak kasubdit da saya mencoba buras, yang pertamanya saya kira sejenis lapet yang notabene manis. Ternyata buras atau burassa' itu semacam beras dengan santan yang dikukus dengan daun pohon pisang. Warung yang kami kunjungi ini semacam warkop. Masing-masing kami memesan kopi, milo, kopi susu, dan makanan masing-masing.Saya dan bapak ketua tim kompak memesan mie goreng telor. Kami berdua sama-sama terperangah begitu pesanan datang,
Pak ketua tim; "mbak, saya pesennya mie goreng."
Mbak penjual; "iyek. Ini mie goreng semua." (dengan logat ketimuran yang kental)
Mie goreng di sini disajikan dengan kuah yang melimpah. Semacam makan mie rebus kurang bumbu saja rasanya.
Kami melanjutkan perjalanan ke Kolaka setelah menyelesaikan makan siang kami. Kurang lebih 2 jam kemudian kami sampai di basecamp auditee di Kolaka. Saya kira sudah sampai di situ perjalanan kami, ternyata kami harus ke site juga. Dijanjikan perjalanan ke site 30 menit, dengan jalan agak bergelombang. Kami pun berganti mobil dari Avanza ke 4x4. Realitanya? Kami offroad selama lebih dari 2 jam. Saya sarankan jika akan offroad, lebih baik pipis dulu daripada offroad dengan menahan pipis, itu sungguh tidak enak, tidak nyaman. :|
Selesai dari site, malamnya kami langsung pulang ke Kendari. Ketemu kasur jam 2 pagi itu sungguh 'sesuatu' kalo kata syahrini. T.T
Hari Ketiga
Hari ketiga kami hanya keluar makan siang dan makan malam. Makan siang di rumah makan Padang. Yaelaaaah jauh-jauh ke Kendari makannya masakan Padang. T.T
Barulah malam harinya kami mencoba hidangan laut ala kendari di Ratu Djimbaran, kata Palpi sih enak. Tapi ternyata biasa masakan yang kami pesen. Es kuwutnya yang enak! Paduan es kelapa muda ditetesi perasan jeruk lime, dan diramaikan dengan sajian melon serut. Dengan Kendari yang segerah itu. :9 Seeeegeeeeerrrrrrrrrrrrrr deh!!!
Hari Keempat
Hari keempat tidak banyak melakukan apapun, hanya makan siang mencoba sop konro. Alhamdulillah dapet tempat yang enak. :9 Kata Palpi jarang bisa nemu yang masakannya beneran enak.
Malam harinya kami mencoba Pisang Epe' di dekat Kendari Beach. Pisang epe' adalah pisang yang dibakar kemudian dipenyet dan diberi saus manis. Kita bisa memilih varian rasa yang berbeda. Di warung yang kami kunjungi hanya ada rasa coklat, susu, dan keju. Kata palpi (lagi), yang enak adalah pisang epe' dengan saus durian. Sayang sekali di warung tersebut gak ada.
Hari Kelima
Kami kembali wisata kuliner mencoba Coto Makassar. Ada 2 macam yang disajikan di warung tersebut, tapi saya lupa apa variannya. -,-"
Coto Makassar adalah hidangan pagi di Kendari. Sore atau malam hari jarang bisa ditemukan. Beda dengan di Makassar, Coto bisa ditemukan hampir tiap saat.(Kata masnya mbak tyas sih begitu.)
Hari Keenam
Tibalah saatnya kami pulang. Pagi sebelum kami pulang, saya menyempatkan diri menikmati sunrise di tepian laut sepanjang bypass Kendari.
Satu matahari yang sama.
Beda tempat
Beda teman
Beda rasa
Ya, tetap saja saya mengejarnya
Terima kasih, Kendari...
Indonesia indah!
4 comments:
hiciiii.... akirnya update juga nenek gw.hoho
ditunggu cerita yg ttg jalan ke bangka ya, nenek. penasaran dengan foto pantainya.. :D
oleh-oleh jangan lupa loh mbak.
kasihani kami yang jarang DL. :(
@niun: hahaha. Next yak Bangka yak. :P
@daddy: dusta! udah DL pun. haha.
Sy sudah muak makan ikan",
blogger belajar etika dulu lah,,gayanya horang amrik maen ke dusun, kayaknya di kampongnya hidupnya jet set,,
Sdh tau ke daersh, jgn cari makanan mall neng,,
nda usah cari pizza hut,,
pizza hut enak,,
hahahaha,,
itu pizza ala ala,,selera alay,
jgn bangga makan pizza hut,,
Selera mainstream: makan di pizza hut, belanja di matahari,,
Pernah makan pizza original di itali??
Post a Comment